Teruntuk Tidore Puisi Negeri Berjuta Adat,

Mataku memandang
Nun jauh di sana
Sebuah negeri kecil terbentang megah, laksana Aquarium.
12 April 908 tahun yang lalu, negeri kecilku lahir dengan nama yg indah  "TIDORE"
negeri ini berjaya,

Tak banyak gedung pencakar langit.
Tak ramai, khalayak ibu Kota
Negeri ini hampir dilupakan
Sang penguasapun seakan acuh.
Namun Negeri ini sangat kaya
Negeri ini agung akan adat dan tradisi yang bergelimpang hingga kini dan nanti.
Negeriku  takan runtuh di gerus paksaan zaman.

Aceh mendunia dengan tari saman, kalimantan timur di kenal jagad dengan suku dayak dan kebiasaan. Nusa tenggara Timur dengan lagu anak kambing.
Tapi negeriku memiliki sang pejuang tangguh yang mempersatukan bumi Tidore tanpa ada setetes darahpun yang mengalir kala itu. Dengan kecerdasan, dengan taktik yang gerilya, ia di segani oleh segala kalangan. Hanya dua di dunia ini yang mampu melakukan hal penuh nostalgia, Rasullullah SAW & Sri Paduka Maha Tuan Sultan saidul Jehad El-Mabus Amiruddin Syah kaicil paparangan Jou Barakati NUKU.

Tidore, To Ado Re Negeri berjuta adat
Negeri seribu jin, negeri sagu. Sangat kompleks.

Salai jin, bambu gila, cakalele, kapita, togorebo, tujuh putri, dana-dana, semuanya ada di Tidore.
Adat kami identitas kami.
Adat kami budaya kami.
Wahai Tidore, aku sebagai mutiara Bangsa mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke 908.

Karya : Nur Rizkiya Muhlas







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Tujuan Hukum: Keadilan, Kepastian, dan Kemanfaatan